Minat dan bakat sebenarnya adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan. Minat diartikan sebagai ketertarikan seseorang terhadap sesuatu, yang dipengaruhi oleh situasi. Sedangkan bakat adalah kemampuan seseorang yang cenderung menetap dari waktu ke waktu. Untuk mengenali minat dan bakat anak dibutuhkan pengamatan yang jeli terkait dengan aktivitas yang dilakukan anak setiap harinya. Misalnya ketika orangtua mengamati si kecil yang berusia 3 tahun senang sekali mencorat coret di berbagai media, dan sampai ia berusia 8 tahun masih menunjukkan ketertarikan dan konsistensi pada kegiatan menggambar, berarti ia berminat dalam bidang tersebut. Sementara untuk bakatnya, bisa terlihat dari hasil coretan gambar yang dihasilkannya. Semakin detil, mungkin saja si kecil berminat dan berbakat di bidang seni menggambar. Dibandingkan bakat, minat biasanya bersifat situasional sehingga jika si kecil mudah berubah-ubah peminatannya tentu hal tersebut sangat wajar dan normal bagi anak.
Anak yang memiliki minat pada suatu kegiatan atau aktivitas, bisa saja tidak berbakat dibidang tersebut. Akan tetapi ia akan lebih mudah diberikan rangsangan untuk belajar karena ada ketertarikan. Sebaliknya ada pula anak yang memiliki bakat pada bidang tertentu, namun nyatanya tidak berminat sehingga akan mempengaruhi proses ia menguasai suatu bidang. Untuk itulah kejelian dan kepekaan orangtua sangat dibutuhkan untuk memetakan minat dan bakat anak. Berikut tips yang dapat diperhatikan:
- Amati perilaku yang ditampilkan anak setiap harinya karena bisa jadi beberapa aktivitas yang ia lakukan merupakan bibit dari tumbuhnya minat dan bakat. Selain itu, cari tahu pula dari silsilah keluarga, adakah dari ayah atau ibunya yang memiliki bakat tertentu. Jika sudah memiliki informasi mengenai bakat yang diturunkan keluarga, maka orangtua menjadi lebih mudah untuk memetakan bakat anak. Misalnya ayah yang senang menggambar atau ibu yang senang bermain musik.
- Mengarahkan si kecil pada serangkaian kegiatan non formal, namun dengan catatan tanpa paksaan dan anak merasa enjoy saat melakukannya. Biasanya pada beberapa lembaga non formal menyelenggarakan sesi trial sehingga kesempatan ini bisa dimanfaatkan orangtua untuk membantu si kecil menemukan dan mengenali bakatnya.
- Dalam mengenali minat dan bakat, tentunya perlu disertai keterlibatan dari orangtua. Bentuknya bisa beragam, yang paling utama dibutuhkan si kecil adalah perhatian dan umpan balik dari orangtua. Misal ketika orangtua mendapati si kecil senang menari-nari saat mendengarkan musik, orangtua dapat memberikan penghargaan berupa pesan positif pada anak. Lalu sebagai orangtua, maka dapat memberikan arahan berupa contoh gerakan yang sederhana dan mampu ditiru anak.
Pola asuh orangtua yang memberikan kebebasan pada anak untuk melakukan eksplorasi sangat dibutuhkan untuk mengarahkan minat dan bakatnya. Anak diberikan kesempatan untuk mencoba, jika anak bosan tentu harapannya orangtua tidak menghukum anak atau mengabaikan keingintahuan anak pada hal yang lain. Gunakan saja berbagai media untuk memperkaya informasinya mengenai berbagai bidang peminatan misalnya buku bacaan, film dokumenter, berkunjung ke beberapa tempat dan lain sebagainya. Selamat mengamati si kecil ya, Moms!