Kalau anak Moms tiba-tiba mimisan, coba jangan langsung panik! Tenangkan diri terlebih dahulu agar si Kecil juga tidak ikut cemas.

Mimisan pada anak cukup umum terjadi, terutama usia 2–10 tahun. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sebagian besar mimisan terjadi spontan dan berhenti sendiri. Hanya sebagian kecil kasus (sekitar 6%) yang perlu pertolongan medis.

Penyebab mimisan bisa bermacam-macam: udara kering, kebiasaan mengorek hidung, kelelahan, pilek/alergi, atau benturan ringan di area hidung.

Nah, berikut langkah yang bisa Moms lakukan saat si Kecil mimisan:

  1. Tenangkan Anak
    Tetap tenang agar anak tidak semakin panik. Moms bisa sambil menjelaskan bahwa mimisan biasanya akan berhenti dalam beberapa saat.

  2. Duduk Condong ke Depan
    Minta anak duduk dengan tubuh sedikit condong ke depan. Hindari posisi berbaring atau menengadah karena bisa membuat darah masuk ke tenggorokan dan memicu batuk/muntah.

  3. Tekan Hidung dengan Lembut
    Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menekan cuping hidung anak (bukan tulangnya) selama 5–10 menit. Ulangi bila perlu.

  4. Bernapas Lewat Mulut
    Bantu si Kecil untuk tetap bernapas melalui mulut, dan keluarkan darah yang mungkin tertelan.

Kapan Harus Dibawa ke Dokter?

Segera konsultasikan jika:

  • Mimisan berlangsung lebih dari 30 menit

  • Darah keluar cukup banyak.

  • Mimisan disertai pusing, pucat, atau lemas.

  • Mimisan berulang lebih dari 4 kali seminggu.

  • Mimisan terjadi karena benturan pada wajah.

Nutrisi untuk Bantu Cegah Mimisan

Selain penanganan langsung, kesehatan pembuluh darah juga penting untuk mencegah mimisan. Nutrisi seperti vitamin K berperan dalam proses pembekuan darah dan menjaga daya tahan tubuh anak.

Moms bisa membantu memenuhi kebutuhan ini lewat makanan sehari-hari, terutama sayuran hijau seperti bayam, sawi, brokoli, hingga kangkung. Buah-buahan dan makanan bergizi seimbang juga berperan besar dalam menjaga tubuh si Kecil tetap sehat.

Sebagai tambahan yang praktis, Moms bisa memberikan Ultra Mimi Kids. Susu ini bukan pengganti buah dan sayur, tapi bisa melengkapi asupan harian anak dengan kalsium, protein, serat pangan, dan fosfor yang mendukung tumbuh kembang.

Dengan pola makan seimbang, cukup cairan, dan dukungan nutrisi tambahan, tubuh anak akan lebih kuat dan risiko mimisan pun bisa lebih jarang terjadi.