Di era teknologi saat ini, rasanya mustahil sepenuhnya menjauhkan Si Kecil dari gadget. Meski orang tua membatasi screen time, anak masih mungkin terpapar perangkat digital dari kakek-nenek, tetangga, atau teman-teman di sekolah.

Di sisi lain, banyak orang tua juga mengandalkan gadget untuk menghibur atau menenangkan Si Kecil pada saat-saat tertentu. Namun, kekhawatiran muncul bahwa penggunaan gadget bisa berdampak pada perilaku anak, termasuk meningkatkan risiko tantrum. Benarkah demikian, Moms?

Gadget dan Efek Samping pada Perilaku Anak

Tantrum adalah saat anak meluapkan emosinya dengan cara yang meledak-ledak, karena mereka belum bisa mengungkapkan keinginan atau rasa frustrasi dengan kata-kata. Salah satu pemicu tantrum bisa jadi adalah keinginan anak yang tak kunjung dipenuhi, seperti terus bermain gadget yang dibatasi oleh orang tua.

Jika Si Kecil sering tantrum setiap kali dibatasi screen time-nya, ini bisa menjadi tanda bahwa anak sudah kecanduan gadget. Anak merasa terputus dari sumber kenyamanan dan stimulasi, sehingga ia menjadi rewel dan bahkan meraung-raung.

Pernyataan ini sejalan dengan penelitian dari American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, yang menyebutkan bahwa screen time berlebihan dapat menyebabkan masalah tidur, kelebihan berat badan, serta gangguan mood dan perhatian pada anak.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Real Insurance Australian Kids and Technology Survey terhadap 1000 orang tua mengungkapkan hasil menarik. Sekitar 90 persen orang tua mengakui bahwa teknologi bisa mendorong kreativitas anak dan membantu mereka memecahkan masalah. Namun, 92 persen juga merasa gadget bisa membuat anak kecanduan, dan 61 persen khawatir anak mereka menghabiskan terlalu banyak waktu di rumah hanya untuk bermain gadget.

Salah satu alasan kenapa gadget bisa membuat anak kecanduan adalah daya tariknya yang sangat kuat. Dengan berbagai warna, suara, dan aksi cepat, gadget memberikan stimulasi berlebihan bagi otak Si Kecil. Akibatnya, ketika anak tidak mendapatkan stimulasi serupa, mereka menjadi cepat bosan atau frustrasi. Anak yang terbiasa dengan stimulasi tinggi dari gadget akan kesulitan menerima situasi yang lebih tenang, yang akhirnya memicu tantrum.

Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengganggu pola tidur anak. Gadget memancarkan cahaya biru yang menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Ketika anak kurang tidur, mereka menjadi lebih mudah marah dan sulit mengontrol emosi. Tak heran jika Si Kecil sering tantrum, Moms!

Durasi Screen Time yang Bijak

Penggunaan gadget sebenarnya tidak selalu buruk, bahkan bisa memberi banyak manfaat jika digunakan dengan bijak.

Menurut WHO, anak di bawah usia 2 tahun tidak disarankan terpapar gadget sama sekali. Sedangkan untuk anak usia 2-5 tahun, screen time yang disarankan adalah 1 jam atau kurang per hari.

Namun, orang tua tetap harus mengawasi saat anak menggunakan gadget. Pastikan konten yang ditonton aman dan sesuai untuk anak-anak.

 

Selain itu, jangan lupa untuk mengajak anak beraktivitas fisik, membaca buku, bermain di taman, serta berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman sebaya. Pastikan juga kebutuhan nutrisinya tercukupi dengan makanan sehat, seperti susu UHT Ultra Mimi Kids, untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.